Kekayaan kultural terutama seni di Kota Solo, Jawa Tengah bisa menjadi fondasi untuk pengembangan industri kreatif pada masa mendatang, kata pengajar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Dwi Wahyudianto. "Solo memiliki potensi sumber daya industri kreatif yang luar biasa yang bersumber dari kekayaan seni dan budaya," katanya saat lokakarya tentang pengembangan industri kreatif yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Solo, di Solo, Kamis.
Ia mengemukakan, semua subsektor kategori industri kreatif yang dimiliki kota itu berpotensi untuk dikembangkan secara optimal.
Namun, katanya, selama ini pengembangan sebagian besar sumber daya kreatif tersebut belum mengarah kepada tujuan ekonomi.
Padahal, katanya, industri kreatif bisa menjadi fondasi utama dan spirit menjadikan Kota Solo sebagai kekuatan perekonomian dan kebudayaan Indonesia.
Pada kesempatan itu ia juga menyatakan pentingnya kalangan seniman setempat menyadari potensi kekuatan tradisi masyarakat yang perlu dikembangkan dan disikapi secara kreatif antara lain menyangkut busana tari, cara pemakaian, peralatan rias busana, dan sistem pelatihan.
Selain itu, katanya, mereka juga perlu memahami secara baik tentang dunia wirausaha.
Terkadang, katanya, kalangan seniman dengan dunia usaha memiliki kepentingan berbeda. Pelaku usaha fokus kepada keuntungan finansial, sedangkan seniman memusatkan perhatian terhadap idealisme.
Ia mengemukakan perlunya kedua pihak saling melihat dan mengisi kepentingan mereka secara bersama-sama.
"Jika senimah hanya berkarya terus sesuai dengan idealismenya, tanpa melihat masyarakat yang akan menggunakan, sedangkan pelaku bisnis hanya melakukan naluri bisnisnya, hal itu tidak akan ketemu. Kalau bisa saling memahami kebutuhan akan menemukan kemudahan dalam kreativitas secara sinergi," katanya.
Kerja sama dengan saling memahami kepentingan kedua pihak didukung spirit membangun industri kreatif di Solo, katanya, akan berdampak positif kepada masyarakat lebih luas ketimbang hanya mementingkan pemenuhan kebutuhan finansial.
"Kerja sama antarlembaga pelaku bisnis dan lembaga seni tampaknya sangat perlu untuk menyamakan persepsi dan saling menemukan keuntungan dari kegiatan kesenian," katanya.
Ia mengatakan, upaya meningkatkan kepariwisataan di Kota Solo secara profesional dengan mengutamakan pengembangan industri kreatif bukan hanya melalui kegiatan yang dibuat pemerintah.
Tetapi, katanya, semua instansi terkait yang memiliki aset bisnis dapat mengelola kegiatan seni dengan melibatkan pelaku seni.
"Apabila hal ini dapat terwujud, akan semakin semarak kehidupan seni di Solo," katanya.
Sumber : antara.com
Kekayaan Kultural Solo Fondasi Pengembangan Industri Kreatif
Minggu, 21 Agustus 2011
0 komentar:
Posting Komentar