Keberadaan seni pertunjukan di masyarakat kita kebanyakan merupakanm bentuk ekspresi kolektif yang tampak dalam seni tradisional maupun dalam bentuk tari rakyat, mengawali semangat krativitas diperlukan incubator kreativitas, yang akan menjadi wadah berkumpulnya orang orang yang “berpikir gila”.
“Yakni pribadi yang melihat setiap ketidak mungkinan menjadi suatu celah dan kesempatan yang dijalankan sehingga berkembangnya industri kreatif di tanah air bukan semata kerja keras pemerintah namun juga masyarakat dan seluruh komponen warga,” jelas Dwi Wahyudiarto, Pakar seni ASKI pada acara seminar Model Pengembangan Induistri Kreatif di Solo Paragon Kamis (9/12/2010).
Seperti dipaparkan dalam laporan penelitiannya, menurut Dwi, bahwa agenda kalender seni budaya kota Surakarta pada setiap tahun cukup banyak. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya memajukan seni budaya, akan tetapi semua kegiatan merupakan bagian dari proyek, dimana kelanjutannya belum tentu berjalan setelah proyeknya habis biasanya kegiatannya juga berakhir dan tak bisa otomatis berjalan sendiri.
“Pemahaman seperti ini tentunya bertolak belakang dengan substansi industri kreatif yang mengharapkan seni pertunjukan dapat hidup dari hasil seni tersebut.” Jelasnya.
Mulyanto Utomo, Redaktur Harian Solopos dalam paparannya mengungkapkan pemerintah kota Surakarta telah mencanangkan motto Solo Kreatif Solo Sejahtera dan kota Surakarta sebagai kota MICE-”Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition” (Indonesia:Rapat, Insentif, Konvensi, dan Pameran-red), konsep tersebut dirinci kedalam subsektor industri kreatif yang dinilai memiliki potensi ekonomi yang menonjol yakni subsektor kerajinan fesyen dan seni pertunjukan.
“Namun dengan motto dan konsep yang cukup jelas itu pada kenyataannya hingga saat ini gaung tentang industri kreatif di Kota Solo belum terdengar bila dibanding dengan kota Jogja dan Bandung, sebagai praktisi pers salah satu hal yang dilupakan adalah pemanfaatan media massa yang memiliki fungsi peran dan efek jelas dalam khasanah kehidupan manusia.” Jelasnya.
Sumber : seputarsolo.com
Industri Kreatif Perlu Garapan Serius
Minggu, 21 Agustus 2011
0 komentar:
Posting Komentar